Kamis, 02 Mei 2013

Komentar dari Lucia Dwi Elvira



Kopi, hujan, puisi dan mantra ajaib
Menuju malam yang ghaib (Ekohm Abiyasa)

Pagi ini saya mendapat kiriman buku puisi 'Malam Sekopi Sunyi' dari pengarangnya sendiri, mas Ekohm.

Dalam buku puisi yang bertema -sesuai judulnya- malam, kopi, dan sunyi membuat pembaca terhanyut dalam jalinan kata-kata yang dirangkai penyair asal Solo ini. Mantap pokoknya.

Di buku ini juga ada beberapa ilustrasi yang cukup ciamik yang ternyata adalah karya saya sendiri. (Narsis mode on) hehehe...

Di antara puisi-puisi yang ada di buku ini, favorit saya adalah Malam (yang saya tulis di pembuka postingan ini), Sekopi, Empat Sajak buat Pemburu Kata dan Pelarung Sunyi (puisi untuk Jeni Fitriasha), Ruh tubuh, dan Sepi Selalu Tahu Cara Mendengungkan Sepi (Puisi untuk saya sendiri #lagi-lagi narsis)

Yang mau tahu bagaimana memikatnya puisi-puisi mas Ekohm dan bagaimana ciamiknya ilustrasi saya segera dapatkan buku ini di Mozaik Indie Publisher. (bantuin promosi :)

Sekian dari saya. Salam SABUDI

Puisi selalu tahu cara mengobarkan sepi, katamu.
Sepi selalu tahu cara mendengungkan puisi, kataku.
(Ekohm Abiyasa)

Kamis, 02 Mei 2013

Sumber Facebook Uchi

*Uchi - Gresik, Jawa Timur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar