Rabu, 20 Maret 2013

Proses Kreatif Pembuatan "Malam Sekopi Sunyi"

Malam Sekopi Sunyi. Sebagian besar aku menulis puisi pada waktu malam hari. Sekopi bisa diartikan, satu kopi. Satu kopi yang pahit(mungkin) akan membawamu pada hitam sunyi malam. Membawa imajinasimu tentang apa yang akan engkau tuliskan. Mungkin sebuah dekonstruksi atas kopi. Atau yang lainnya, silakan berpikir. Aku hanya memilih kata yang tepat saja menurut kepalaku. Sekali sudah itu berarti. Sebagian besar puisi Malam Sekopi Sunyi saya buat di Yogyakarta, di mana aku sempet tinggal di Jakal (Jalan Kaliurang) beberapa waktu.

Ide pembuatan buku atau nerbitin buku puisi bulan Oktober 2012. Lumayan lama juga ya. Tidak mudah dan tak gampang juga. Hanya perlu ketekunan dan kesabaran. Itu saja.

Editing
Proses editing kukerjain sendiri. Yah, belajar sendiri bagaimana mengedit naskah. Pasti terdapat banyak kesalahan. Belajar dari apa yang pernah kubaca dan perhatiin dari beberapa buku yang pernah kubaca.

Kover dan Layout
Proses pembuatan kover dan layout oleh mas Yudhi Herwibowo. Kover yang manis menurutku. Terima kasih banyak buat mas Yudhi atas bantuannya. Kover dan layout. Dan beberapa masukan serta bimbingannya.

Ada masukan dari pak Harsono Sapuan (pelukis Yogyakarta) mengenai kover. “Gimana kalo letak cangkirnya ditukar dengan letak bulan. Pasti akan lebih menarik”. Karena itu tidak biasa. Orang akan berpikir ulang apa yang akan dibacanya dalam buku ini. Seperti mengaduk-aduk rasa penasaran. Oke, itu adalah masukan yang bagus. Dan aku suka ide tersebut. Namun aku tak ingin merepotkan terlalu banyak mas Yudhi. Jadi ya sudah, itu saja kovernya. Ga perlu diubah lagi. Kedepannya aku rasa perlu belajar dan bertanya pada pak Harsono soal komunikasi visual atau segala hal tentang seni terutama gambar(lukis).

Untuk gambar cangkir kalau dibikin agak gelap ada bayangan gitu pasti lebih pas.

Ucapan terima kasih
Ucapan terima kasih saya haturkan:
  1. Allah swt dan Kanjeng Nabi Muhammad saw
  2. Mbak Aida Vyasa atas bukunya Taman Sunyi Sekala (2006) yang menginspirasi buat menulis lagi. Dan terlebih mendorong keinginan untuk menerbitkan buku. Banyak sekali kata-kata dan kalimat yang menyemangati untuk terus berkarya. Terutama menulis. Anda bisa menemukannya di novel Taman Sunyi Sekala (2006). Silakan baca saja.
  3. Mas Yudhi Herwibowo atas kover dan layout-nya.
  4. Rozi Kembara atas beberapa koreksi dan masukannya. Meski sempet goyah untuk mengganti judul buku, aku tetap memakai judul awal. Thanks bro.
  5. Para pengendors: Pak Joko Pinurbo, Mbak Aida Vyasa, Mbak Puitri Hati Ningsih, Pak Mashuri, Mas Gunawan Tri Atmodjo, Sartika Dian Nuraini, Btara Kawi, Jeni Fitriasa, Muhammad Asqalani eNeSTe dan cak Moh. Ghufron Cholid.
  6. Pawon Sastra Solo yang telah memberi banyak pelajaran berharga. Mendapat teman dan pengetahuan yang banyak tentang dunia sastra.
  7. Pak Mardi Luhung yang telah menyemangatiku dan menginspirasi untuk berkarya, baik secara tidak langsung maupun langsung.
  8. Pak Harsono Sapuan.
  9. Luchia Dwi Elvira atas gambarnya.
  10. Temen-temen komunitas Bengkel Sastra Surakarta.
  11. Musayka Reviros atas kata-kata ajaibnya, SABUDI (Sastra Budaya Indonesia).
  12. Dan sesiapa saja yang telah membaca dan memperhatikan Malam Sekopi Sunyi.


Salam SABUDI
(Sastra Budaya Indonesia)

“Mari kita jaga bersama!”


Ekohm Abiyasa

2 komentar: